Penyebab Biaya Kontribusi Asuransi Murni Syariah Mahal
Secara umum, perusahaan asuransi jiwa di Indonesia terbagi menjadi dua jenis, yaitu perusahaan asuransi konvensional dan perusahaan asuransi murni syariah. Di negara dengan mayoritas penduduk beragama Islam seperti Indonesia, asuransi berbasis syariah menjadi produk yang cukup diminati.
Banyak masyarakat lebih memilih asuransi dengan jaminan halal karena ingin menghindari unsur riba dan ketidakjelasan dalam sistem keuangan.
Mengenal Asuransi Jiwa Syariah
Asuransi jiwa merupakan salah satu bentuk perlindungan finansial yang penting dimiliki, terutama bagi mereka yang berperan sebagai pencari nafkah dalam keluarga.
Kehilangan tulang punggung keluarga akibat kematian bisa menimbulkan dampak finansial yang besar bagi keluarga yang ditinggalkan. Oleh karena itu, perlindungan melalui asuransi menjadi solusi untuk memastikan kestabilan ekonomi keluarga.
Asuransi jiwa syariah adalah jenis asuransi yang memberikan santunan kepada ahli waris apabila tertanggung meninggal dunia. Prinsip yang diterapkan dalam asuransi ini berdasarkan syariah Islam, yaitu sistem tolong-menolong antar peserta asuransi yang telah terdaftar.
Asuransi syariah mengedepankan nilai transparansi, keadilan, serta menghindari unsur riba, maysir (judi), dan gharar (ketidakpastian), yang umumnya terdapat dalam asuransi konvensional.
Penyebab Biaya Kontribusi Asuransi Syariah Mahal

Dalam asuransi murni syariah, tidak dikenal istilah premi seperti pada asuransi konvensional. Sebagai gantinya, peserta membayar iuran kontribusi yang akan dikelola oleh perusahaan asuransi untuk membayar klaim apabila terjadi musibah.
Besaran kontribusi yang harus dibayarkan peserta bisa bervariasi. Berikut adalah beberapa faktor yang mempengaruhi biaya kontribusi asuransi syariah:
1. Usia Tertanggung
Semakin muda usia seseorang saat membeli asuransi, semakin rendah biaya kontribusi yang harus dibayarkan. Sebaliknya, semakin tua usia saat mendaftar, semakin mahal kontribusinya karena risiko kesehatan yang lebih tinggi.
2. Riwayat Kesehatan
Sebelum mendaftar, peserta mungkin diminta menjalani pemeriksaan kesehatan. Jika calon peserta memiliki riwayat penyakit tertentu, biaya kontribusi akan lebih mahal dibandingkan dengan mereka yang sehat.
3. Jenis Pekerjaan
Pekerjaan dengan risiko tinggi, seperti pilot, supir, atau pekerja konstruksi, memiliki kontribusi yang lebih mahal dibandingkan dengan pekerjaan yang memiliki risiko rendah. Hal ini karena kemungkinan terjadinya kecelakaan lebih tinggi.
4. Nilai Pertanggungjawaban
Jika peserta meminta nilai pertanggungjawaban yang besar, maka biaya kontribusi juga akan meningkat. Misalnya, jika seorang peserta ingin mendapatkan manfaat perlindungan hingga miliaran rupiah, maka kontribusi yang dibayarkan juga lebih tinggi.
5. Cakupan Proteksi
Asuransi jiwa syariah tidak hanya memberikan perlindungan terhadap risiko kematian, tetapi juga dapat menawarkan manfaat tambahan (riders), seperti perlindungan terhadap penyakit kritis atau manfaat akhir kontrak. Semakin luas cakupan perlindungan, semakin besar pula biaya kontribusinya.
6. Jangka Waktu Proteksi
Peserta asuransi bisa memilih jangka waktu perlindungan, mulai dari satu tahun, lima tahun, hingga seumur hidup. Asuransi dengan jangka waktu yang lebih panjang biasanya memiliki kontribusi yang lebih tinggi.
7. Gaya Hidup
Gaya hidup juga mempengaruhi besarnya biaya kontribusi. Peserta yang memiliki kebiasaan sehat, seperti tidak merokok, tidak mengonsumsi alkohol, dan menjaga berat badan ideal, cenderung dikenakan biaya kontribusi yang lebih rendah dibandingkan dengan mereka yang memiliki gaya hidup kurang sehat.
8. Surplus Underwriting
Dalam asuransi syariah, ada konsep surplus underwriting, di mana jika terdapat kelebihan dana dari kontribusi peserta setelah dikurangi pembayaran klaim dan biaya operasional, dana tersebut akan dibagikan kembali kepada peserta atau digunakan untuk kepentingan sosial.
Namun, karena risiko tinggi dan kebutuhan dana cadangan, kontribusi awal yang dibayarkan peserta bisa lebih besar.
9. Sistem Pengelolaan Dana
Asuransi syariah menerapkan sistem pengelolaan dana yang berbeda dengan asuransi konvensional. Dana yang dikumpulkan tidak diinvestasikan dalam instrumen yang mengandung riba, tetapi dialokasikan pada instrumen keuangan yang sesuai dengan prinsip syariah.
Hal ini dapat mempengaruhi biaya kontribusi yang lebih besar karena adanya keterbatasan dalam pilihan investasi.
Pilih Asuransi Syariah yang Halal dan Aman
Ketika memilih asuransi jiwa syariah, penting untuk memastikan bahwa produk yang dipilih sudah sesuai dengan prinsip syariah dan diawasi oleh Dewan Pengawas Syariah.
Jangan asal membeli asuransi, pilihlah perusahaan yang sudah terpercaya dan terjamin kehalalannya, seperti I Love Life yang menawarkan produk asuransi murni Syariah terpercaya sesuai dengan ketentuan Islam.
Dengan memahami faktor-faktor yang mempengaruhi biaya kontribusi asuransi syariah, calon peserta dapat lebih bijak dalam memilih asuransi yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan finansial.